Sabtu, 04 Mei 2013

Cara Terbaik Budidaya Mentimun hasil memuaskan

 Cara menanam timun


Banyak Cara Budidaya mentimun, Namun tahukah anda dengan menerapkan tekhnik budidaya yang terbaik maka akan mendapatkan hasil yang terbaik pula. Mentimun?? Yah Siapa yang tidak kenal dengan tanaman satu ini,ya Orang bisa menyebutnya Timun. Timun merupakan salah satu Buah yang sangat banyak di gemari oleh seluruh orang di muka bumi ini. Timun (Cucumber) merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pilin atau spiral. Timun sering juga disebut dengan mentimun atau beberapa daerah sering menyebutnya dengan nama ketimun.
Manfaat tanaman ketimun
Bagian yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya buah timun dimakan mentah sebagai lalap. Atau, buah itu dapat pula diasinkan sebagai teman nasi. Buah timun banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.

Syarat Tumbuh
Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7.
Berikut adalah cara budidaya timun/ ketimun / mentimun tersebut :

Persiapan Lahan 
Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul buat guludan dengan tinggi 50 cm, lebar 120 cm, jarak antar guludan 40 cm. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan 4 - 7 hari sebelum tanam, yaitu SP - 36 20 g/tan. Dan ZK plus 10 g/ tanaman.

Pembibitan tanaman
- Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu.
- Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag.
- Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit.
- Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm.
- Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari.
- Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss.
- Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.

Penanaman 
1.     Pembuatan lubang tanam dua baris atau double rows 60 x 40 cm, lubang pupuk dapat ditugal 5 cm disamping lubang tanam.
2.     Benih ditanam sedalam 1 cm, 2 benih perlubang tanam.
3.     Benih ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu ditambah pupuk kandang.
4.     Penyulaman dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam.

Pemeliharaan 
1Pengairan. Usahakan tanah dalam kondisi lembab, lahan yang kekeringan menyebabkan tanaman stres dan buah pahit, pengairan dilakukan 1 x seminggu.
2.Perambatan. Pemasangan lanjaran atau lurus diupayakan saat tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya disiapkan tali rapia 2 tingkat dengan jarak 30 cm.
3.Penyiangan. Dilakukan untuk menghilangkan gulma.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama
a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.

b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.

c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT.

d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA



Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew)
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

e. Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

Panen 

Panen dapat dilakukan pada umur 32 - 35 Hari setelah semai.

Nah itulah beberapa tips mengenai Cara menanam timun, dan semoga bermanfaat.. Berbagi itu indah..

photo credit: djking Lisa Planting via photopin (license)

0 komentar